Kamis, 11 Desember 2014

Seribu Budaya Melayu, Istana Maimun

Istana Maimun adalah sebuah bangunan peninggalan sejarah masa kerajaan melayu Sultan Deli ke- IX yaitu Sultan Ma”moen Al Rasyid Perkasa Alamsyah, bangunan ini mulai dibangun pada 26 Agustus 1888 dan selesai selama 3 tahun yang sekaligus diresmikan pada tanggal 18 Mei tahun 1891. 



Bangunan begitu kokoh dan megah hingga saat ini didesain oleh arsitektur asal Italia yang bernama Ferari. Pembangunan ini menghabiskan dana setara satu juta gulden jika dikurskan dengan mata uang Belanda, konsep arsitekturnya unik, cantik, dan memiliki karakter unsur tradisiononal yang khas Indonesia dengan sentuhan Melayu, baik bentuk maupun ornamennya dipengaruhi oleh berbagai kebudayaan, antara lain Melayu, Islam, Spanyol, china, India dan Itali. Bangunan ini juga didominasi dengan warna kuning keemasan yang identik dengan etnis Melayu. Istana ini terletak di Kelurahan Sukaraja kecamatan Medan Maimun jalan Brigjen Katamso. untuk biaya masuk nya Rp 5.000/orang. Dan ada juga yang menyewakan Baju Adat khas melayu, jika anda ingin menyewanya di kenakan biaya sebesar Rp. 10.000 sepuas nya , jika anda khatir pilang dengan membawa tangan kosong, tenang di sini banyak sekali yang menjual berbagai souvenir khas Medan .. yang membuat anda kasat mata untuk membeli nya semua,, harga yang ditawarkan pun tak mahal, untuk harga baju Rp. 100.000 anda bisa mendapatkan 3pcs baju.. untuk gantungan kunci 1 pac seharga Rp.20.000 saja.. gimana pasti anda sangat tergiurkan :p




mempunyai 30 bilik (kamar)yang didalamnya terdapat berbagai macam perabotan dengan gaya Eropa, seperti lemari, kursi dan lampu-lampu Kristal. Bangunan dua lantai ini dibagi menjadi tiga bagian ruangan.: Ruang Utama, sayap kanan  dan sayap kiri. Ruangan Utama atau ruangan induk disebut dengan Balairung Sri yang luasnya 412 m2 ruangan ini biasanya digunakan untuk acara-acara adat kerajaan, menerima tamu ataupun acara penobatan Sultan Deli, ruangan ini dihiasi dengan koleksi peninggalan-peninggalan jaman dahulu seperti senjata tua dan foto-foto keluarga, selain itu pada bagian belakang ada dapur, gudang dan ruangan penjara. Keunikan perpaduan tradisi Melayu dengan kebudayaan Eropa pada bangunan interiornya. Sedangkan influence Islam dapat terlihat dari bentuk kurva di beberapa bagian atap istana. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar